Sophan Sophian, 64, aktor terkenal Indonesia, telah pergi buat selamanya setelah terlibat dalam satu kemalangan dengan motosikal Harley-Davidson nya ketika bersama konvoi Jalur Merah Putih di Nawi, Jawa Tengah, sebentar tadi. Konvoi Jalur Merah Putih merupakan konvoi sambutan kemerdekaan Indonesia, sama seperti Konvoi Jalur Gemilang yang di adakan saban tahun di negara kita. Pak Sophan Sophian juga telah turut sama menyertai Konvoi Jalur Gemilang 2007 sempena sambutan Kemerdekaan Ke50 tahun Malaysia.
Allahyarham sewaktu Konvoi Merdeka 08
Penampilan filem terakhir Allahyarham mungkin dalam filem "Love", bersama isterinya aktress Widyawati. Filem ini sedang ditayangkan di pawagam seluruh negara sekarang ini.
Mungkin Widyawati agak terkilan sedikit kerana permintaannya untuk terus membonvceng bersama suami tersayang itu, ditolak oleh allahyarham memandangkan Widyawati sudah kelihatan letih ketika itu. Sophan dengan tegas menyuruh isterinya menaiki kereta.
"Banyak sekali hal yang bisa diambil dari perkawinan mereka. Setiap pagi dia selalu bilang I Love U ke Widyawati. Kalau setiap ada masalah Sophian selalu mencium keningnya. Dan ini yang aku terapkan kepada istriku. Alangkah indahnya rumah tangga mereka," kata rakan karib allahyarham, Le Roy .
Menurut Le Roy yang menunggang di belakang motor Sophan Sophiaan, kejadianya berlangsung begitu cepat.
"Di mana kondisi Sophan yang lelah dan ada penyakit vertigo saat pas jatuh sudah tidak sadar diri, dari mulut keluar darah, mata berkedip–kedip, saat dibawa kami tidak bisa kejar karena ambulance berlari cepat. Kami dikabari di tengah jalan, dia sudah meninggal di pangkuan Widyawati," tutur Le Roy.
Sophan Sophian muncul pertama kali di layar putih sebagai pemain pembantu pada tahun 1970. Ia kemudian menjadi terkenal dengan penampilannya dalam film “Pengantin Remaja” tahun 1971 karya Wim Umboh itu sebagai pelakon utama. Setelah bergiat dalam dunia perfilman, lalu terjun dalam dunia politik. Namun didalam dunia politik, dia melihat kepura-puraan, hal ini yang membuat ia pun memutuskan mundur dari dunia politik.
Takziah kepada keluarga Allahyarham dari rakan rakan di Malaysia. Al Fatihah.
Nama;
Sophan Sophian
Lahir:
Makassar 26 April 1944
Tempat Lahir
Ujung Pandang, Sulawesi Selatan
Agama:
Islam
Isteri:
Widyawati
Ayah:
Manai Sophiaan
Ibu:
Munasiah Paiso
Profesi:
Bintang Filem dan ahli Politik
Alamat:
Jalan Taman Wijaya Kusuma IV No. 34 A Cilandak Barat, Jakarta Selatan
Film:
Dan Bunga-Bunga Berguguran (1970),
Pengantin Remadja (1971),
Lorong Hitam (1971),
Tjintaku Djauh Di Pulau (1971),
Si Bongkok (1972),
Mutiara Dalam Lumpur (1972),
Perkawinan (1972),
Dimana Kau Ibu (1973),
Perempuan (1973),
Jauh Di Mata (1973),
Percintaan (1973),
Pencopet (1973),
Romi dan Yuli (1974),
Aku Cinta Padamu (1974),
Kehormatan (1974),
Demi Cinta (1974),
Gaun Pengantin (1974),
Jinak-Jinak Merpati (1975),
Sentuhan Cinta (1976),
Widuri kekasihku (1976),
Rahasia Seorang Ibu (1977)
Letnan Harahap (1977),
Bung Kecil (1978),
Buah Hati Mama (1980),
Kemilau Kuning Senja (1981)
Bunga-Bunga (1982),
Kadarwati (1983),
Saat-Saat Yang Indah (1984),
Tinggal Landas Buat Kekasih (1984),
Damai Kami Sepanjang Hari (1985),
Melintas Badai (1985),
Dibalik Dinding Kelabu (1986),
Arini I (1987),
Ayu dan Ayu (1987),
Suami (1988),
Sesaat Dalam Pelukan (1989),
Ketika Senyummu Hadir (1991),
Sesal (1994)
Love (2008)
Sinetron :
Elang (2008)
Penghargaan :
Most Popular Actor FFA XVIII di Taipei, Taiwan,
Aktor Harapan PWI 1974,
Karakter Terbaik FFA XIX 1974 di Singapura,
Pemeran Utama Terbaik dalam FFI 1978 di Ujung Pandang dalam film Letnan Harahap .
Pengantin Remadja (1971),
Lorong Hitam (1971),
Tjintaku Djauh Di Pulau (1971),
Si Bongkok (1972),
Mutiara Dalam Lumpur (1972),
Perkawinan (1972),
Dimana Kau Ibu (1973),
Perempuan (1973),
Jauh Di Mata (1973),
Percintaan (1973),
Pencopet (1973),
Romi dan Yuli (1974),
Aku Cinta Padamu (1974),
Kehormatan (1974),
Demi Cinta (1974),
Gaun Pengantin (1974),
Jinak-Jinak Merpati (1975),
Sentuhan Cinta (1976),
Widuri kekasihku (1976),
Rahasia Seorang Ibu (1977)
Letnan Harahap (1977),
Bung Kecil (1978),
Buah Hati Mama (1980),
Kemilau Kuning Senja (1981)
Bunga-Bunga (1982),
Kadarwati (1983),
Saat-Saat Yang Indah (1984),
Tinggal Landas Buat Kekasih (1984),
Damai Kami Sepanjang Hari (1985),
Melintas Badai (1985),
Dibalik Dinding Kelabu (1986),
Arini I (1987),
Ayu dan Ayu (1987),
Suami (1988),
Sesaat Dalam Pelukan (1989),
Ketika Senyummu Hadir (1991),
Sesal (1994)
Love (2008)
Sinetron :
Elang (2008)
Penghargaan :
Most Popular Actor FFA XVIII di Taipei, Taiwan,
Aktor Harapan PWI 1974,
Karakter Terbaik FFA XIX 1974 di Singapura,
Pemeran Utama Terbaik dalam FFI 1978 di Ujung Pandang dalam film Letnan Harahap .
Sophan dan Widyawati menyumbangkan lagu di Jamuan Makan Malam Kembara Malaysia Gemilang 50 tahun Merdeka 2008 di Danga Bay, Johor Bahru
Artikel Terkait:
No comments:
Post a Comment